-->

Info Populer 2022

Studi Wacana Upaya Guru Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Mengatasi Problem Ketidak Ringan Dan Sepelean Mencar Ilmu Pada Bidang Studi Biologi

Studi Wacana Upaya Guru Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Mengatasi Problem Ketidak Ringan Dan Sepelean Mencar Ilmu Pada Bidang Studi Biologi
Studi Wacana Upaya Guru Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Mengatasi Problem Ketidak Ringan Dan Sepelean Mencar Ilmu Pada Bidang Studi Biologi
A.   Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, di antaranya pembaharuan dan pembatalan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola masyarakat, serta perbedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.


Pembaruan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbarui visi, misi dan taktik pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang berpengaruh dan berwibawa untuk memberdayakan tiruana Warga Negara Indonesia bermetamorfosis insan yang bermutu dan berkharisma sehingga bisa dan proaktif mentpendapat tantangan zaman yang selalu berubah (UU RI No. 20 Tahun 2003 : 38)

Pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, alasannya itu pendidikan merupakan tanggung tpendapat bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Pendidikan yakni perjuangan sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya insan (SDM) melalui acara pengajaran (Syah, 2007 : 1). Sebagai perjuangan sadar atau proses yang disengaja, setiap terlaksanakan proses pendidikan  perlu  didukung  oleh  suatu  perencanaan  yang sempurna sehingga apa yang menjadi tujuan dari proses pendidikan yang dilaksanakan tersebut bisa tercapai secara baik dan optimal.

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dalam sebuah forum pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dan memberi manfaat dalam upaya untuk mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru anak. Dan bagi seorang guru yang mempunyai kompetensi baik secara profesional, personal maupun sosial dalam bimbingan penyuluhan akan bisa memmemberikankan pelayanan dengan cara dan pendekatan yang berpariasi secara optimal, terutama dalam membimbing dan mengarahkan serta mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru anak didik. 

Guru bimbingan dan penyuluhan memmemberikankan dukungan secara propesional kepada akseptor didik dalam rangka untuk berbagi dan mengarahkan potensi serta mengatasi tingkah laris yang menyimpang anak didik seoptimal mungkin sehingga pada jadinya ia sanggup mengatasi  sendiri  duduk masalah yang dihadapi dan bisa menemukan jati dirinya sebagai makhluk sosial baik dalam lingkungan keluarga maupun lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas sanggup dipahami bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan dukungan yang dimemberikankan oleh konselor kepada seorang klien atau siswa baik secara individu (individual penyuluhan) maupun secara kelompok (Group Penyuluhan). Sedangkan dukungan yang di memberikankan dalam bentuk psikologis dan bukan pinansial yang pada jadinya nanti ia bisa mengatasi sendiri duduk masalah yang dihadapinnya dan menemukan jati dirinya.

Secara kronologsi siswa-siswa SMPN pada umumnya berusia 13 hingga 15 tahun dan dalam jalur perkembangannya sedang berada dalam masa puber dan remaja awal sebagai transisi dari masa kanak-kanak ke remaja yang sebenarnya. Pada masa ini akan mengalami kegoncangan mulian mencicipi aneka macam macam perubahan dalam dirinya, baik aspek fisik, sosial, mental dan intelektual.

Pada masa puber ini ada 3 ciri yang menonjol yaitu :

  1. Datangnya menstruasi pada anak perempuan dan keluarnya sperma pertama pada anak laki-laki
  2. Terjadinya perubahan fisik yang memmemberikan ciri-ciri kewanitaan dan kepribadian  
  3. Terjadinya perubahan-perubahan dalam aspek sosial psikologis menyerupai mental, sikap, pergaulan, sebaya dan sebagainya (Depag RI, 1996 : 21).

Semua perubahan tersebut memmemberikan imbas baik secara pribadi maupun tidak pribadi terhadap pembiasaan diri dan kualitas pribadi serta perilakunya. Sebagai implikasi dari ketiga kondisi tersebut maka kurikulum SMPN memerlukan dukungan dan layanan bimbingan dari aneka macam pihak, terutama dari guru bimbingan dan penyuluhan selaku kiprah konselor di sekolah yang akan mengatasi aneka macam duduk masalah sepaling anggun mungkin untuk membantu siswa dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran biologi.

Untuk sanggup memmemberikankan bimbingan dan penyuluhan yang baik, maka guru bimbingan dan penyuluhan perlu membekali diri dengan pengetahuan wacana apa itu bimbinan dan penyuluhan, ketidak ringan dan sepelean apa sajakah yang dihadapi oleh siswa dalam belajarnya, bagaimana cara biar sanggup mengatasi aneka macam ketidak ringan dan sepelean yang dialami oleh siswa terutama duduk masalah ketidak ringan dan sepelean belajar, dengan demikian seorang bimbingan dan penyuluhan harus bersikap penuh simpatik. Lemah lembut, serta lues dan dengan penuh kasih keyakinan bahwa usahanya akan sukses dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa-siswanya.

Dalam hal ketidak ringan dan sepelean berguru khususnya mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri dibutuhkan bimbingan dari guru bimbingan dan penyuluhan supaya siswa-siswi yang mendapat ketidak ringan dan sepelean dalam belajarnya sanggup teratasi. SMPN merupakan forum pendidikan formal yang tuntutannya ludang kecepeh besar, SMPN tujuan instruksionalnya ludang kecepeh luas dan kondisi lingkungannya ludang kecepeh konpleks, untuk itu dibutuhkan bimbingan dan penyuluhan untuk membantu dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa-siswi.

SMPN 1 Kediri merupakan salah satu forum pendidikan formal yang tidak sedikit mendapat ketidak ringan dan sepelean, terutama dalam berguru siswanya, dan untuk mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru tersebut maka dibutuhkan bimbingan dari guru bimbingan dan penyuluhan (Observasi, tanggal 25 Maret 2009)

Berangkat dari beberapa pokok pikiran pada latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian wacana “Studi Tentang Upaya Guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi duduk masalah ketidak ringan dan sepelean berguru pada bidang studi biologi siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.”


B     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis sanggup merumuskan beberapa permasalahan sebagai memberikankut:

  • Apa saja ketidak ringan dan sepelean-ketidak ringan dan sepelean berguru yang dihadapi siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?
  • Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa kelas II pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009


C.     Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah

  • Ingin mengetahui ketidak ringan dan sepelean-ketidak ringan dan sepelean berguru yang dihadapi siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.
  • Ingin mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa kelas II pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009


D.    Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini sanggup dibagi menjadi 2 bab yaitu kegunaan secara toritis dan secara praktis.


Kegunaan Secara Teoritis

Hasil penelitian ini sanggup berkhasiat untuk menambah hazanah dan wawasan keilmuan dalam pendidikan kaitannya dengan layanan bimbingan dan penyuluhan yang secara khusus mengenai layanan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa. 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Kegunaan Secara Praktis

  • Hasil penelitian ini diharapkan sanggup memberi manfaat bagi para guru bimbingan dan penyuluhan pada khususnnya kaitannya dengan layanan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa
  • Dapat dijadikan sebagai materi perberat sebelahan untuk penelitian selanjutnya dalam kaitannya dengan terlaksanakan bimbingan dan penyuluhan di sekolah maupun di luar sekolah.


E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pemahaman terhadap pengertian dan klarifikasi judul dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai memberikankut :

a.) Studi

Studi yakni penyelidikan yang kritis, hati-hati dan penuh perhatian (Petter Salim, 1991 : 146). Sedangkan sangat menguasai lain beropini bahwa studi yakni pelajaran dan penyelidikan terhadap suatu obyek tertentu yang ingin ditinjau (Poerwadarminta, 1994 : 965).

Berdasarkan pendapat sangat menguasai di atas, sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan studi yakni penyelidikan terhadap suatu obyek yaitu upaya guru dalam bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru pada bidang studi biologi kelas VIII SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009

b.)    Upaya

“Upaya yakni suatu acara untuk menuntut suatu hal” (Sumardi, 1987 : 100). Kemudian dalam kamus bahasa Indonesia upaya berarti acara dengan mengarahkan tenaga, pikiran dan tubuh untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, daya perjuangan dan ikhtiar), (W.J.S Poerdarminta, 1984 : 1136)

Dari kedua pendapat di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan upaya yakni “kegiatan dengan mengarahkan potensi yang ada dalam diri baik yang berupa tenaga, pikiran dan tubuh untuk mencapai maksud dari pekerjaan tersebut”. Makara upaya yang dimaksud dalam penelitian ini yakni suatu acara yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa khususnya bidang studi biologi.

c.)    Guru bimbingan dan penyuluhan

Dalam kamus bahasa Indonesia, dinyatakan bahasa “istilah guru diartikan sebagai orang yang kerjanya mengajar”(W.J.S Poerwadarminta, 1984 : 335).

Sedangkan dalam buku organisasi sekolah pengelolaan kelas, menyatakan bahwa guru yakni “orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan membentuk anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan guru yakni “orang yang mempunyai profesi sebagai pengajar dan pendidik yang ikut bertanggung tpendapat dalam bidang masing-masing untuk membantu anak mencapai kedewasaan dan mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru khususnya bidang studi biologi”.

Bimbingan dan penyuluhan merupakan terjemahan dari istilah “Guidance” yang berarti bimbingan dan “Counseling” yang berarti penyuluhan. (Walgito, 1995 : 1).

d.)    Ketidak ringan dan sepelean Belajar

Abu Ahmadi beropini bahwa yang dimaksud dengan ketidak ringan dan sepelean berguru yakni ketidak ringan dan sepelean dalam menangkap apa yang dipelajari dengan semangat kadang kala tinggi, tetapi terkadang tidak ringan dan sepele juga untuk mengadakan konstrasi, dimana anak didik tidak sanggup berguru sebagaimana mestinya (Dalyono, 1977 : 229).

Sedangkan Sunarna (1985 : 7) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ketidak ringan dan sepelean berguru yakni ketidak ringan dan sepelean yang dialami siswa-siswi dalam acara belajarnya.

Berdasarkan pendapat di atas, sanggup dipahami bahwa ketidak ringan dan sepelean berguru dalam penelitian ini yakni suatu keadaan dalam proses berguru mengajar dimana anak didik tidak sanggup berguru sebagaimana yang diharapkan.


F.    Lingkup Penelitian  


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 


2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yakni siswa-siswi pada bidang studi biologi kelas VIII SMPN 1 Kediri tahun pelajaran 2008/2009
Advertisement

Iklan Sidebar