Penyebab bayi Tidak Mau Minum ASI - Menyusu yaitu kebutuhan bayi yang sangat penting lantaran menyusu bayi kita bisa tumbuh dengan sehat apa lagi mendapat air susu ibunya/ASI
Kurang sehat
Kondisi badan bayi yang kurang sehat bisa menciptakan bayi ketidak ringan dan sepelean mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.
Kesakitan
Bayi yang mengalami memar akhir lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jikalau penggalan yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.
Tersumbat hidungnya
Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu lantaran ketidak ringan dan sepelean bernafas.
Sariawan
Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali ketika menyusu, kemudian berhenti dan menangis.
Sedang tumbuh gigi
Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berludang kecepehan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu lantaran merasa tidak nyaman.
Mengantuk
Bayi yang terpengaruh dampak dan efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui lantaran mengantuk.
Bingung puting
Bayi yang dimemberikan susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu lantaran ketidak ringan dan sepelean menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot.
Tidak bisa ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya
Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya bisa mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap ludang kecepeh usang atau ludang kecepeh dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, kemudian menolak menyusu.
Ingin ‘melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan
Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi ketika akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan bergairah atau disakiti. Sebagai upaya `perlawanan’ , ia pun menolak menyusu.
Terganggu isapannya
Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara ketika menyusui, posisi lisan bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.
Dibatasi agenda menyusunya
Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan berdasarkan harapan bayi, bayi bisa frustrasi lantaran kelaparan dan malah menolak menyusu.
Terganggu semburan ASI
Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras ketika bayi mulai mengisap bisa menciptakan bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.
Merasa terganggu oleh suatu perubahan
Bayi usia 3-12 bulan memperringan dan sepele terganggu oleh banyak sekali perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, amis badan ibu berubah, dsb. Knorma dan sopan santun suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan eksklusif ‘mogok’ menyusu.
Cobalah dicek alasan alasan diatas, mana yang paling sesuai dengan kondisi ibu dan anaknya.
Tetapi yang jelas, teruslah berusaha, dan memberikankan ketenangan pada ibunya, lantaran ibu yang gelisah juga akan mensugesti bayinya, mungkin baik juga mengajaknya si anak bermain-main dulu.
Mengenai cara memperlancar produksi ASI. cara utama tolong-menolong dengan terus memmemberikannya ASI, lantaran dengan jarang memmemberikankan ASI maka produksi ASIpun akan menurun, maka jikalau si BAYI tidak mau menyusui sebaiknya ASI tetap di pompa keluar.
Mengenai masakan banyak ibu ibu menyampaikan memakan daun katuk atau buah pepaya muda yang direbut akan meningkatkan ASI, dan tentu harus ditambah dengan masakan bergizi lainnya. Sementara untuk obat-obat modern, bisa menghubungi dokter kandungan untuk meminta resep penambah ASI.
Mengasuh anak bayi seharusnya mendapat air susu ibu dengan cukup, namun ada kalanya bayi menolak ASI yang dimemberikankan untuknya. Adapun bila bayi tidak mau menyusu ASI kemungkinan disebabkan oleh hal-hal memberikankut :
Kurang sehat
Kondisi badan bayi yang kurang sehat bisa menciptakan bayi ketidak ringan dan sepelean mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.
Kesakitan
Bayi yang mengalami memar akhir lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jikalau penggalan yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.
Tersumbat hidungnya
Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu lantaran ketidak ringan dan sepelean bernafas.
Sariawan
Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali ketika menyusu, kemudian berhenti dan menangis.
Sedang tumbuh gigi
Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berludang kecepehan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu lantaran merasa tidak nyaman.
Mengantuk
Bayi yang terpengaruh dampak dan efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui lantaran mengantuk.
Bingung puting
Bayi yang dimemberikan susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu lantaran ketidak ringan dan sepelean menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot.
Tidak bisa ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya
Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya bisa mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap ludang kecepeh usang atau ludang kecepeh dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, kemudian menolak menyusu.
Ingin ‘melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan
Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi ketika akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan bergairah atau disakiti. Sebagai upaya `perlawanan’ , ia pun menolak menyusu.
Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara ketika menyusui, posisi lisan bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.
Dibatasi agenda menyusunya
Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan berdasarkan harapan bayi, bayi bisa frustrasi lantaran kelaparan dan malah menolak menyusu.
Terganggu semburan ASI
Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras ketika bayi mulai mengisap bisa menciptakan bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.
Merasa terganggu oleh suatu perubahan
Bayi usia 3-12 bulan memperringan dan sepele terganggu oleh banyak sekali perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, amis badan ibu berubah, dsb. Knorma dan sopan santun suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan eksklusif ‘mogok’ menyusu.
Cobalah dicek alasan alasan diatas, mana yang paling sesuai dengan kondisi ibu dan anaknya.
Tetapi yang jelas, teruslah berusaha, dan memberikankan ketenangan pada ibunya, lantaran ibu yang gelisah juga akan mensugesti bayinya, mungkin baik juga mengajaknya si anak bermain-main dulu.
Mengenai cara memperlancar produksi ASI. cara utama tolong-menolong dengan terus memmemberikannya ASI, lantaran dengan jarang memmemberikankan ASI maka produksi ASIpun akan menurun, maka jikalau si BAYI tidak mau menyusui sebaiknya ASI tetap di pompa keluar.
Mengenai masakan banyak ibu ibu menyampaikan memakan daun katuk atau buah pepaya muda yang direbut akan meningkatkan ASI, dan tentu harus ditambah dengan masakan bergizi lainnya. Sementara untuk obat-obat modern, bisa menghubungi dokter kandungan untuk meminta resep penambah ASI.
Advertisement