-->

Info Populer 2022

Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (Pmr) Dalam Menuntaskan Soal Dongeng Kepingan Untuk Meningkatkan Prestasi Berguru Siswa

Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (Pmr) Dalam Menuntaskan Soal Dongeng Kepingan Untuk Meningkatkan Prestasi Berguru Siswa
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (Pmr) Dalam Menuntaskan Soal Dongeng Kepingan Untuk Meningkatkan Prestasi Berguru Siswa
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, diantaranya pembaharuan dan pembatalan desentralisasi pendidikan oleh pemerintah.


Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi dan taktik pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang berpengaruh dan berwibawa untuk memberdayakan tiruana Warga Negara Indonesia bermetamorfosis insan yang berkelas sehingga bisa dan proaktif menjawaban tantangan zaman yang selalu berubah (UU RI No. 20 Tahun 2003 : 83).

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6 tahun 2006 juga ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional yakni meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, watak mulia, serta keterampilan untuk hidup berdikari dan mengikuti pendidikan ludang keringh lanjut (untuk pendidikan dasar).

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan duduk kasus yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan duduk kasus kontekstual, akseptor didik secara sedikit demi sedikit dibimbing untuk menguasai konsep matematika untuk meningkatkan keakibattifan pembelajaran. Sekolah dikharapkan memakai teknologi informasi dan komunikasi menyerupai komputer, alat peraga atau media lainnya. (Depdiknas, 2006 : 1)

Terkait dengan hal di atas salah satu manfaat dalam mempelajari matematika yakni untuk menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari, atau untuk merampungkan permasalahan sehari-hari dengan memakai konsep-konsep matematika. Dengan memakai simbol dan korelasi yang sesuai serta alogaritma tertentu maka permasalahan sehari-hari dari bentuk kalimat verbal ke dalam model matematika serta pemilihan rumus dan mekanisme yang sesuai dengan permasalahan perlu ada pengutamaan dan training lantaran penggunaan rumus maupun mekanisme tidak tampak secara langsung. (Winarno, 2003 : 1)

Berikut diperoleh data perihal prestasi belajar  matematika siswa kelas V SDN 5 Mataram berdasarkan skor raport dalam merampungkan soal matematika tahun pelajaran 2007/2008 :
Tabel 01 :   Nilai Rata-rata Siswa Kelas  V SDN 5 Mataram Berdasarkan Nilai   Raport Pada Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2007/2008

Kelas
Nilai rata-rata pada mata pelajaran matematika
V.A
V.B
6,8
6,3

             Sumber :  Daftar Nilai Raport Siswa Kelas V.B Tahun Pelajaran 2007/2008, dikutip tanggal, 15 Januari 2008)

Berdasarkan tabel 01 di atas kelas V.B mempunyai skor rata-rata di bawah 6,5 sedangkan kelas V.A sebanyak 6,8. Oleh lantaran itu peneliti mengambil satu kelas yaitu kelas V.B sebagai objek dalam penelitian ini.

Setelah melaksanakan interviuw dengan guru kelas V.B SDN 5 Mataram salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi berguru siswa dalam merampungkan soal kisah sebagian besar pendekatan yang dipakai masih bersifat mekanistik. Selama ini proses berguru mengajar didominasi dengan diskusi, penugasan dan latihan sehingga dalam waktu yang relatif singkat guru sanggup merampungkan materi pelajaran, kenyataan ini diperkuat oleh alasan guru yaitu mengejar target kurikulum, hal yang demikian merupakan faktor yang menjadikan matematika termasuk pelajaran yang ajaib yang kesannya kurang diminati. 

Rendahnya prestasi siswa sanggup juga disebabkan lantaran dalam pengajaran matematika, penyampaian guru cenderung bersifat terpaku , hampir tanpa variasi kreatif, kalau saja siswa ditanya, ada saja alasan yang mereka kemukakan, menyerupai matematika susah, tidak bisa menjawaban, takut disuruh ke depan dan sebagainya  (Siti Nur’Aini, S.Pd, Guru Kelas V.B, Wawancara, Tanggal 5 Desember 2007)

Senada dengan pendapat di atas, kurangnya latihan siswa untuk merampungkan soal kisah pecahan menimbulkan siswa kelas V.B SDN 5 Mataram kurang terampil dalam menyelesakan soal cerita.
Penyebab lainnya dimungkinkan lantaran adanya guru yang berasumsi bahwa soal kisah matematika merupakan soal-soal penerapan tingkat tinggi, sehingga soal kisah matematika (pecahan) tidak dikembangkan dalam proses pembelajaran dari awal pengembangan konsep (Winarno, 2003:1).

Melihat kondisi di SDN V Mataram yang sering dialami siswa kelas V.B SDN 5 Mataram dalam mengerjakan soal bentuk kisah matematika (pecahan) terutama  menyerupai susah memahami dan mengilustrasikan soal cerita, prestasi yang masih rendah pada mata pelajaran matematika yang diantara kebanyakan siswa memperoleh skor rata-rata < 6,5 dan guru tidak memakai alat atau media dalam menjelaskan materi pelajaran yang berkaitan dengan soal kisah matematika itu sendiri sehingga anak didik menjadi cepat lupa dengan materi yang telah didiberikan. (Siti Nur’Aini, S.Pd, Guru Kelas V.B, Wawancara, Tanggal 5 Desember 2007)

Atas dasar ini peneliti mencoba untuk menerapkan satu pendekatan gres yang ludang keringh mengarahkan siswa ke dunia kasatmata yaitu satu pendekatan yang disebut dengan pendekatan matematika realistik lantaran pendekatan ini ludang keringh memkonsentrasikan pada kehidupan riil siswa yang membentuk lingkungan berguru yang aman lantaran siswa yakni salah satu faktor pendukung berjalannya kegiatan berguru mengajar (KBM) dan peneliti mencoba untuk melaksanakan penelitian perihal ”Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V.B SDN 5 Mataram Tahun Pelajaran 2007/2008”


B.    Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, rumusan duduk kasus yang diajukan dalam penelitian ini yakni ”Apakah Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dalam merampungkan soal kisah pecahan sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa kelas V.B SDN 5 Mataram Tahun Pelajaran 2007/2008?”


C.    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni ”Untuk mengetahui peningkatan prestasi berguru siswa kelas V.B SDN 5 Mataram dalam merampungkan soal kisah pecahan dengan penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Tahun Pelajaran 2007/2008?”.


D.    Manfaat Penelitian

Berdasarkan urain di atas, penelitian ini tentunya berguna baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini yakni sebagai diberikut :

1)    Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup memdiberi informasi perihal upaya peningkatan prestasi berguru siswa dalam merampungkan soal kisah pecahan dengan memakai pendekatan matematika realistik (PMR) pada siswa Kelas V.B di SDN 5 Mataram Tahun Pelajaran 2007/2008.

2)    Manfaat Praktis
a)    Bagi siswa

Pelaksanaan penelitian ini akan sanggup menciptakan siswa ludang keringh berperan aktif dan ludang keringh terampil dalam berguru serta sanggup merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memecahkan duduk kasus sehingga sanggup memperoleh hasil sesuai dengan yang dibutuhkan dalam upaya berbagi pengetahuan

b)    Bagi guru

Dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memilih/menyiapkan taktik pembelajaran yang sanggup meningkatkan pemahaman siswa sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga untuk menumbuh kembangkan potensi berguru siswa khususnya mata pelajaran matematika

c)    Bagi sekolah

Pelaksanaan penelitian ini akan sanggup memdiberikan manfaat dalam rangka meningkatkan pembelajaran di dalam kelas berupa peningkatkan prestasi berguru siswa pada mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran yang lain dan memperbaiki teknik dan metode pembelajaran yang bervariasi.

d)    Bagi Peneliti

Sebagai materi kajian perihal penerapan PMR dan keuntungannya secara eksklusif di dalam merampungkan berguru matematika khususnya dalam merampungkan soal kisah matematika terutama soal kisah pecahan.


E.    Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pemahaman terhadap arti judul dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai diberikut :

1.    Penerapan

Penerapan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menerapkan (Alwi,  2001: 1180). Sedangkan berdasarkan Riyanto (2006 :12) penerapan merupakan kemampuan untuk memakai atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi atau konteks yang lain atau yang baru.

Berdasarkan pendapat di atas, yang dimaksud dengan penerapan dalam penelitian ini yakni ini yakni suatu proses dalam pembelajaran yang akan dipelajari.

2.    Matematika Realistik (PMR)

Matematika realistik yakni matematika yang disajikan sebagai suatu proses kegiatan manusia, bukan sebagai produk jadi. Bahan pelajaran yang disajikan melalui materi kisah yang sesuai dengan lingkungan siswa (Buletin Zigma Edisi, 14, 12 Oktober 2007)

Berdasarkan pendapat tersebut maka matematika realistik dalam penelitian ini yakni matematika yang dijadikan suatu proses atau kegiatan manusia.

3.    Prestasi Belajar

Prestasi yakni hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan berdasarkan Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi yakni apa yang telah sanggup diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Belajar yakni suatu acara yang dilakukan secara sadar untuk mendapat sejumlah kesan dari materi yang telah dipelajari (Djamarah, 1994 : 21). Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa berguru yakni suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

4.    Soal Cerita Pecahan

Sichman dalam Winarno (2003 : 3) menyatakan bahwa soal kisah dalam matematika yakni soal yang disajikan dalam bentuk uraian atau kisah baik secara ekspresi maupun tulisan. Soal kisah wujudnya berupa kalimat verbal sehari-hari yang arti dari konsep dan ungkapannya sanggup dinyatakan dalam simbiol dan korelasi matematika.

Soal kisah yang dibahas dalam penelitian ini yakni soal kisah berbentuk bilangan pecahan lantaran melihat keterbatasan waktu dalam penelitian ini.

 

F.    Hipotesis

Hipotesis yakni jawabanan sementara terhadap permasalahan penelitian hingga terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 1998 : 67). Sedangkan berdasarkan Narbuko (2007 : 28) hipotesis yakni pernyataan yang masih lemah kebenaranya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup dirumuskan hipotesis sebagai diberikut :”Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa kelas V.B SDN 5 Mataram dalam merampungkan soal kisah pecahan Tahun Pelajaran 2007/2008”


G.    Lingkup Penelitian

Mengingat terbatasnya kemampuan dan akomodasi yang dimiliki, maka pada penelitian ini terbatas pada hal-hal diberikut ini :

  • Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V.B SDN 5 Mataram tahun pelajaran 2007/2008.

  • Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas V.B SDN 5 Mataram tahun pelajaran 2007/200.

  • Objek Penelitian
Objek penelitian ini yakni peningkatan prestasi berguru siswa dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dalam merampungkan soal kisah pecahan yang dihadapi oleh siswa-siswi kelas V.B SDN 5 Mataram  tahun pelajaran 2007/2008  


Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Advertisement

Iklan Sidebar