Kembali lagi saya memmemberikankan sebuah contoh skripsi pendidikan kepada pengujung blog ini, sebelum saya memmemberikankan rujukan skripsi ini terludang keringh berlalu dan silam saya menginformasikan bahwa saya sudah menulis rujukan proposal skripsi disini, atau bagi anda yang ingin melihat beberapa judul skripsi yang sudah saya memberikankan di blog ini yaitu, judul skripsi matematika, kimia, bahasa inggris, pai dan masih banyak lagi skripsi pendidikan yang lain. Contoh skripsi
Skripsi memang sangatlah penting, ya iyalah, lantaran dengan skripsi ini kita sanggup menggelar Strata 1 atau kata lainnya sarjana, dan kebanyakan orang juga menyebutnya S1, Contoh skripsi pendidikan ini memperringan dan sepele memperringan dan sepelean memberi manfaat unutk anda tiruana,
Contoh Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT membuat insan untuk menjadi pemimpin di dunia dengan ditidak ada yang kurangi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan ketidak ada yang kurangan lainnya. Berbagai ketidak ada yang kurangan tubuh itu yang menjadikan insan ludang keringh mulia dari mahluk Allah lainnya apabila insan bisa memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila insan menyalah gunakan ketidak ada yang kurangan dan potensi yang dimemberikankan Allah itu insan sanggup menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari hewan sekalipun.
Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, insan akan bisa menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan insan dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan insan apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:1097)
Sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995:330).
Dari dua nash tersebut sanggup dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang berguru membaca dan menulis serta berguru ilmu pengetahuan.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan insan akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik berdasarkan pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi sanggup diperoleh cara memberikanman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang memberikanman dan memberikanlmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu :
Artinya : ….. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang memberikanman di antara kau dan orang-orang yang memberikanlmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa yang kau kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11) (Depag RI., 1984:910)
Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses berguru tersebut semakin maju dan duduk masalah yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu dari kekomplekannya, sanggup dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari tantangan dan gangguan dan aral pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri.
Tujuan pembangunan nasional Bangsa Indonesia yang telah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajuka kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan langgeng dan baka dan keadilan sosial. (UUD 1945, 1993:02)
Cita-cita bangsa Indonesia yang merupakan penegasan dan tujuan simpulan pembangunan Nasional tersebut tellah dirumuskan kembali dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993 perihal GBHN, sebagai tujuan pembanguna nasional yaitu :
Mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka berkedaulatan rakyat, dalam suasana prikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis.
Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional tersebut, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini sanggup dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu :
Pendidikan Nasional yaitu pendidikan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada penilaian-penilaian agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Salah satu bentuk kemajuan dari proses berguru yaitu enggan diadakannya forum pendidikan yang secara formal diakui keberadaannya. Orang bau tanah yang semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam bebrapa aspek sanggup diwakilkan dalam forum pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang menjadi wakil dari amanat orang bau tanah dalam mendidik anak harus mempunyai kalifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak tiruana forum pendidikan yang secara otomatis menjadi forum pendidika yang baik. Dengan demikian kualifikasi merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki forum pendidikan, baik itu dari segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang terkait. Contoh Skripsi
Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami ketidak ringan dan sepelean dalam banyak sekali hal terutama duduk masalah ketidak ringan dan sepelean berguru harus senantiasa mendapat perhatian yang serius biar ketidak ringan dan sepelean berguru tersebut sanggup segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai dibutuhkan dan bukan saja untuk mengatasi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa akan tetapi juga membantu guru dalam mengenal siswanya secara ludang keringh dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan ludang keringh sistimatis dan bermutu.
Contoh skripsi
Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu tubuh yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai tugas dalam mencarikan jalan keluar dari setiap ketidak ringan dan sepelean yang dihadapi siswa dalam proses berguru mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memmemberikan beresiko baik secara pribadi maupun secara tidak pribadi yang balasannya akan kembali pada keberhasilan pendidikan.
Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu tubuh yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai tugas dalam mencarikan jalan keluar dari setiap ketidak ringan dan sepelean yang dihadapi siswa dalam proses berguru mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memmemberikan beresiko baik secara pribadi maupun secara tidak pribadi yang balasannya akan kembali pada keberhasilan pendidikan.
Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian perihal peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2002/2003.
B. Rumusan Masalah
Perumusan duduk masalah merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian, alasannya duduk masalah merupakan obyek yang akan diteliti dan dicari jalan keluarnya melalui penelitian. Pernyataan ini relevan dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian suatu Pendekatan menyampaikan bahwa : “Masalah mesti merupakan pecahan kebutuhan seseorang untuk dipecahkan, orang ingin mengadakan penelitian lantaran ia ingin mendapat pemecahan dari duduk masalah yang dihadapi.” (Surahmad, 1989:22)
Dari pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa rumusan duduk masalah sudah menjadi suatu “kebutuhan” dalam sebuah penelitian, lantaran tanpa rumusan duduk masalah alur dan sistematika penelitian tidak akan menemukan tpendapatan dari duduk masalah yang sedang diteliti.
Sedangkan Sanapiah Faisal dalam Metodologi Penelitian Pendidikan mengemukakan :
Dalam penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan duduk masalah yang akan diteliti. Penegasan duduk masalah tersebut sekaligus menggambarkan serius arah yang diikuti nantinya di dalam proses suatu penelitian. Rumusan duduk masalah cukup terbatas lingkupnya sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan yang tegas. (Sudiyono, 1992:61)
Dari definisi tersebut di atas, sanggup disimpulkan bahwa sesuatu yang bersifat problematik akan memerlukan pemecahan. Dalam penelitian kita dituntut untuk mencari pemecahan duduk masalah tersebut.
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang sanggup dirumuskan yaitu :
- Adakah peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
- Bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan sebuah incaran yang hendak dicapai melalui serangkaian kegiatan penelitian, lantaran segala yang diusahakan niscaya mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.
Tujuan dalam penelitian akan sangat membantu terhadap pencapaian hasil yang optimal dan sanggup memmemberikankan arah terhadap kegiatan yang dijalankan dalam penelitian itu.
Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan duduk masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
- Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
- Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa dengan bimbingan di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sanggup memberi manfaat bagi tiruana pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak memberikankut ini :
1. Bagi Guru
Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan acara proses berguru mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik sanggup saling metidak ada yang kurangi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi berguru siswa akan selalu meningkat.
2. Bagi Instansi
Sebagai materi masukan dalam mengambil kudang keringjaksanaan yang tepat dan memmemberikankan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memmemberikankan gairah dalam proses berguru mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi berguru siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagai materi masukan dalam mengambil kudang keringjaksanaan yang tepat dan memmemberikankan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memmemberikankan gairah dalam proses berguru mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi berguru siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi Penulis
Sebagai materi latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai pelengkap informasi mengenai bimbingan dan penyuluhan yang ada di forum madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
E. Hipotesis Penelitian
Sebagai materi latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai pelengkap informasi mengenai bimbingan dan penyuluhan yang ada di forum madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, menyatakan bahwa “Hipotesis sanggup diartikan sebagai suatu tpendapatan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, hingga terbukti melalui data yang terkumpul” (1997:67).
Adapun Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai memberikankut :
Adapun Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai memberikankut :
1. Hipotesis Kerja (Ha)
“Ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Dewa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo”.
“Ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Dewa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo”.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
“Tidak ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Dewa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo”. Contoh skripsi
“Tidak ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Dewa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo”. Contoh skripsi
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian perihal peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo ini mempunyai jangkauan yang sangat luas. Namun lantaran adanya keterbatasan waktu, tenaga, dana, dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada duduk masalah sebagai memberikankut ini :
- Karakteristik lokasi penelitian, yakni mengenai citra umum perihal lokasi tersebut yang mencakup sejarah berdirinya madrasah, struktur organisasi, dan data-data lain yang dibutuhkan dalam penelitian.
- Bentuk-bentuk bimbingan dan penyulihan yang dimemberikankan oleh guru kepada siswa baik secara prefentif maupun kuratif dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa.
- Data perihal hasil perolehan skor dari angket yang telah disebarkan untuk mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan interpretasi pengertian dan klarifikasi terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang sanggup mengakibatkan kerancuan dalam mengartikan judul, maksud dari penelitian, disamping itu juga sebagai penjelas secara redaksional biar memperringan dan sepele dipahami dan diterima oleh nalar sehingga tidak terjadi dikotomi antara judul dengan pembahasan dalam skripsi ini. Definisi operasional ini merupakan suatu bentuk kerangka pembahasan yang ludang keringh mengarah dan relevan dengan permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian.
Sesuai dengan judul “Peranan Bimbingan dan Penyuluhan dalam Menanggulangi Ketidak ringan dan sepelean Belajar Siswa”, maka batasan pengertian di atas mencakup :
a. Peranan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memmemberikankan arti peranan, “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Depdikbud, 1991:751).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memmemberikankan arti peranan, “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Depdikbud, 1991:751).
Sedangkan berdasarkan WJS. Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan peranan adalah, “Sesuau yang menjadi pecahan atau yang memegang pimpinan yang terutama (dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa)” (Poerwadarminto, 1997:735).
Berdasakan pendapat para sangat menguasai di atas, sanggup penulis simpulkan bahwa peranan yaitu segala sesuatu yang sanggup menjadikan terjadinya suatu insiden yang lain baik secara pribadi maupun tidak langsung.
b. Bimbingan dan penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Guidance and Couseling merupakan rangkaian dua kata yang kalau kata bimbingan disebut biasanya selalu diikuti oleh kata penyuluhan.
Bimo Walgito memmemberikankan definisi bimbingan sebagai memberikankut :
Bimbingan dan penyuluhan yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Guidance and Couseling merupakan rangkaian dua kata yang kalau kata bimbingan disebut biasanya selalu diikuti oleh kata penyuluhan.
Bimo Walgito memmemberikankan definisi bimbingan sebagai memberikankut :
Bimbingan yaitu merupakan tuntunan, derma dan pertolongan yang dimemberikankan pada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi ketidak ringan dan sepelean-ketidak ringan dan sepelean di dalam hidupnya biar supaya individu atau sekumpulan individu itu sanggup mencapai kesejahteraan hidupnya. (Mapiere, 1997:735).
Dari pendapat tersebut sanggup diketahui bahwa bimbingan merupakan derma yang dimemberikankan kepada setiap individu yang mengalami ketidak ringan dan sepelean hidup. Sesuai dengan potennsi yang ada sehingga mereka sanggup hidup sejahtera dan damai. Dalam kegiatan belajar, siswa membutuhkan bimbingan dalam menghadapi ketidak ringan dan sepelean belajarnya.
Sedangkan pengertian penyuluhan berdasarkan Bimo Walgito yaitu :
Penyuluhan yaitu derma yang dimemberikankan kepada individu dalam memecahkan duduk masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. (Mapiere, 1997:04)
Dari dua pengertian tersebut, ada persamaan dan ada perbedaannya. Persamaannya yaitu keduanya merupakan suatu derma bagi individu-individu dalam menghadapi problem hidupnya. Sedangkan perbedaannya, bimbingan ludang keringh luas dari penyuluhan, bimbingan ludang keringh menitik-beratkan pada segi-segi kuratif. Tetapi walaupun berbeda, penggunaan bimbingan selalu diikuti oleh kata penyuluhan.
c. Menanggulangi ketidak ringan dan sepelean belajar
Menanggulangi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia antara lain diartikan “Mengatasi” (Depdikbud, 1991:1005).
Sedangkan Ketidak ringan dan sepelean berarti “Keadan yang tidak ringan dan sepele; sesuatu yang tidak ringan dan sepele, kesukaran. (Depdikbud, 1991: 971).
Sedangkan berguru berdasarkan Gagne (1984) yaitu sebagaimana dikutip oleh Ratna Wilis Dahan dalam bukunya yang berjudul Teori-teori Belajar, memmemberikankan definisi berguru yaitu : “suatu proses dimana organisme berubah perilakunya sebagai jawaban pengalaman”. (Dahan, 1989:11).
Belajar yaitu segenap rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menjadikan perubahan pengetahuan dan kesangat hebatan yang sedikit banyak permanen. (Dahan, 1989:06).
Dari dua pengertian di atas sanggup diketahui bahwa yang dimaksud menanggulangi ketidak ringan dan sepelean berguru yaitu upaya untuk mengatasi keadaan yang terasa tidak ringan dan sepele sewaktu individu melaksanakan kegiatan belajar.
Contoh skripsi
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari sisi skripsi, yakni suatu citra perihal isi skripsi secara keseluruhan dan dari sistematika itulah sanggup dijadikan satu kode bagi pembaca untuk menelaahnya. Secara berurutan dalam sistematika ini yaitu sebagai memberikankut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam pecahan penberlalu dan silaman ini dikemukakan perihal latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam pecahan kajian pustaka ini dikemukakan perihal pondok pesantren, akhlaq, serta kajian perihal peranan pondok pesantren dalam pelatihan akhlaq masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam pecahan ini akan dikemukakan perihal rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam pecahan hasil penelitian akan dipaparkan perihal penyajian data yang berkaitan dengan hasil yang didapat di lapangan penelitian, serta analisis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam pecahan terakhir ini akan disajikan perihal kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya sanggup dijadikan materi pemikiran bagi yang berkepentingan.
BAB II
Kajian Pustaka
Pada Bab II disini diisi dengan kajian pustaka atau matere, landasan teori skripsi, misal kalaian mabil perihal prestasi belajar, atau manajemen, manajemen atau perihal makalah kesehatan yaitu cara mengecilkan perut. Nah materi2 itulah yang akan kalian cantumkan disini
BAB III
METODE PENELITIAN
Contoh skripsi
A. Rancangan Penelitian
Dalam rangka mencari data yang valid, maka penelitian ini disusun dengan rancangan penelitian sedampak dan imbastif dan seefisien mungkin, biar dalam penulisannya nanti tidak memakan waktu yang terlalu usang dan sanggup berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.
Untuk mendapat data perihal peranan bimbingan dan penyuluhan, peneliti memakai metode angket yang dimemberikankan siswa yang memberikansi pertanyaan-pertanyaan sekitar aktifitas orang bau tanah yang berafiliasi dengan kepribadian anak.
Data yang telah diperoleh dengan memakai angket kemudian ditabulasikan dan diletakkan dalam format tabel dengan memakai rumus prosentase (%) yang kemudian disusul dengan beberapa analisis hasil dari data angket yang telah dicapai.
Namun sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, maka terludang keringh berlalu dan silam melaksanakan langkah-langkah sebagai memberikankut :
1) Persiapan
Dalam suatu kegiatan, persiapan merupakan unsur-unsur yang sangat penting. Begitu juga dalam kegiatan penelitian, persiapan merupakan unsur yang perlu diperhitungkan dengan baik alasannya yang baik akan memperlancar jalannya penelitian.
Dalam suatu kegiatan, persiapan merupakan unsur-unsur yang sangat penting. Begitu juga dalam kegiatan penelitian, persiapan merupakan unsur yang perlu diperhitungkan dengan baik alasannya yang baik akan memperlancar jalannya penelitian.
Sehubungan dengan judul dan rumusan duduk masalah yang telah disebutkan pada pecahan terberlalu dan silam, maka persiapan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu sebagai memberikankut : Contoh skripsi
a) Menyusun rencana
Dalam menyusun planning ini penulis menetapkan beberapa hal menyerupai memberikankut ini.
1) Judul penelitian
2) Alasan penelitian
3) Problema penelitian
4) Tujuan penelitian
5) Obyek penelitian
6) Metode yang dipergunakan
Dalam menyusun planning ini penulis menetapkan beberapa hal menyerupai memberikankut ini.
1) Judul penelitian
2) Alasan penelitian
3) Problema penelitian
4) Tujuan penelitian
5) Obyek penelitian
6) Metode yang dipergunakan
b) Ijin melaksanakan penelitian
Dengan surat pengantar dari Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo, penulis dimohonkan ijin ke Kepala Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian penulis telah mendapat ijin untuk mengadakan untuk melaksanakan penelitian di daerah tersebut.
c) Mempersiapkan alat pengumpul data yang berafiliasi dengan langkah-langkah orang tua, yakni menyusun instrumen dan angket dan wawancara.
2) Pelaksanaan
Setelah persiapan dianggap matang, maka tahap selanjutnya yaitu melaksanakan penelitian. Dalam terlaksanakan tahap ini peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan memakai beberapa metode, antara lain :
Setelah persiapan dianggap matang, maka tahap selanjutnya yaitu melaksanakan penelitian. Dalam terlaksanakan tahap ini peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan memakai beberapa metode, antara lain :
- Wawancara
- Angket
- Dokumentasi
- Penyelesaian
Setelah kegiatan penelitian selesai, penulis mulai menyusun langkah-langkah memberikankutnya, yaitu :
- Menyusun kerangka laporan hasil penelitian dengan mentabulasikan dan menganalisis data yang telah diperoleh, yang kemudian dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing dengan berharap apabila ada hal-hal yang perlu direvisi, akan segera dilakukan sehingga memperoleh suatu hasil yang optimal.
- Laporan yang sudah selesai kemudian akan dipertaruhkan di depan Dewan Penguji, kemudian hasil penelitian ini digandakan dan disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi berdasarkan Sutrisno Hadi yaitu tiruana individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan. Sedangkan pengertian sampel yaitu sebagian individu yang diselidiki” (1994:70).
Sedangkan berdasarkan T. Raka Joni “Populasi yaitu keseluruhan individu yang ada, yang pernah dan mungkin ada yang merupakan target yang bekerjsama dari pada suatu penyelidikan” (t.th.:13).
Bertolak dari pengertian di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh siswa MTs. Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 98 orang.
2. Sampel Penelitian
Pengertian mengenai sampel, Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa, “Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (1997:177). Selanjutnya Suharsimi menyatakan bahwa :
“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 ludang keringh 100 ludang keringh baik diambil tiruana, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya kalau subyeknya besar sanggup diambil antara 10-15% atau 20-25% atau ludang keringh tergantung setidaknya dari : Contoh skripsi
- Kemampuan peneliti melihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
- Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, lantaran hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
- Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk peneliti yang beresiko besar, hasilnya akan ludang keringh besar” (1992:107)
Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini mengambil sampel siswa mulai kelas I hingga dengan kelas III. Adapun jumlah siswa yang penulis jadikan sampel yaitu sebagai memberikankut :
Kelas I berjumlah 15 siswa
Kelas II berjumlah 15 siswa
Kelas III berjumlah 10 siswa
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa.
Adapun Teknik penarikan sampel (sampling) berdasarkan Saifuddin Azwar ada beberapa macam yaitu :
1. Sampel probabilitas
Sampel probabilitas yaitu teknik penarikan sampel di mana setiap unsur, elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa cara teknik penarikan sampel probabilitas yaitu sebagai memberikankut :
- Sampling acak sederhana (simple random sampling) yaitu proses penarikan sampel dari populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik menjadi sampel.
- Sampling berstrata (stratified random sampling) yaitu proses penarikan sampel dimana keadaan populasi tidak sama (heterogen)
- Sampling berkelompok (cluster sampling) yaitu proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak diketahui secara pasti.
- Sampling sistematis (systematic random sampling) yaitu proses pengambilan sampel di mana unsur atau anggota pertama saja dari sampel dipilih acak, sedangkan anggota-anggota memberikankutnya dipilih secara sistematis berdasarkan cara tertentu.
2. Sampel Non Probabilitas
Sampel non probabilitas yaitu proses penarikan sampel di mana setiap anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Macam-macam teknik penarikan sampel non probabilitas sebagai memberikankut :
- Sampling secara kebetulan (accidental sampling) yaitu pengambilan sampel dengan cara mengambil siapa saja yang ada atau kebetulan ada.
- Sampling secara sengaja (purposive sampling) yaitu proses penarikan sampel atas dasar perberat sebelahan yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitiannya. (1998:87-89)
Berdasarkan teori di atas maka penarikan sampel yang dilakukan oleh peneliti yaitu memakai teknik penarikan sampel non probabilitas dengan cara sampling secara sengaja. Contoh skripsi
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga data yang diperoleh itu benar-benar valid, maka dalam setiap penelitian terludang keringh berlalu dan silam harus memilih metode apa yang akan digunakan untuk mendapat serta mengumpulkannya. Sebab metode merupakan kunci keberhasilan dalam suatu penelitian.
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu sebagai memberikankut :
1. Metode Angket
Metode angket sanggup dilakukan dengan adanya sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan perihal pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 1993:188)
Dalam hal ini sumber data yang dimemberikan angket yaitu 40 siswa untuk memperoleh data mengenai terlaksanakan bimbingan dan penyuluhan di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, acara dan sebagainya. (Arikunto, 1993:198)
Dalam penelitian ini peneliti memakai metode dokumentasi yaitu untuk memperoleh data perihal MTs. Wali Songo terutama data mengenai jumlah siswa siswa, keadaan tenaga pendidik dan karyawan, struktur organisasi lembaga, serta sarana dan prasarana yang ada di forum tersebut.
Setelah mengadakan serangkaian kegiatan (penelitian) dengan memakai beberapa metode di atas, maka data-data yang terkumpul dianalisa dengan memakai teknik deskriptif. Teknik ini dipergunakan untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif atau data yang tidak sanggup direalisasikan dengan angka. Adapun data yang bersifat kuantitatif akan dianalisa dengan memakai teknik prosentase, dimana akan digunakan rumus sebagai memberikankut :
ludang keringh lanjutnya silakan download disini ya :)
Contoh skripsi ini yaitu rujukan skripsi jurusan bimbingan konseling, saya harap dalam penyusunan skripsi anda nanti, memperringan dan sepele memperringan dan sepelean rujukan skripsi yang saya memberikankan ini sanggup membantu anda, Doa kan saja memperringan dan sepele memperringan dan sepelean saya bsa memmemberikankan rujukan skripsi yang lain ya ^_^
Advertisement