-->

Info Populer 2022

Pengaruh Kepemimpinan Orang Bau Tanah Dalam Keluarga Dan Membentuk Kematangan Diri Siswa

Pengaruh Kepemimpinan Orang Bau Tanah Dalam Keluarga Dan Membentuk Kematangan Diri Siswa
Pengaruh Kepemimpinan Orang Bau Tanah Dalam Keluarga Dan Membentuk Kematangan Diri Siswa
BAB I
PENDAHULUAN


Dalam Bab ini akan diuraikan secara berturut-turut wacana : A) Latar Belakang Masalah, B) Rumusan Masalah, C) Tujuan Penelitian, D) Kegunaan Penelitian, E) Hipotesis Penelitian, F) Asumsi dan Keterbatasan Penelitian, G) Ruang Lingkup Penelitian dan H) Definisi Istilah atau Definisi Operasional Judul.


A. Latar Belakang

Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar bagi pendidikan anak selanjutnya, atau sanggup pula dikatakan bahwa keluarga merupakan peletak dasar bagi pendidikan yang pertama dan utama.


Dikatakan demikian alasannya yaitu segala pengetahuan, kecerdasan, intelektual, maupun minat anak diperoleh pertama-tama dari orang renta (keluarga) dan anggota keluarga lainnya. Oleh alasannya yaitu itu orang renta harus menanamkan penilaian-penilaian yang sangat diharapkan bagi perkembangan kepribadian anak-anaknya, sehingga anak akan tumbuh menjadi eksklusif yang tangguh dan mempunyai sifat-sifat kepribadian yang baik pula, menyerupai tidak cepat marah, tidak cepat sentimental bisa menyesuaikan diri dan lain sebagainya.

Berdasarkan suatu pengamatan tidak tiruana orang renta (keluarga) dalam membimbing anaknya mempunyai suatu pandangan yang sama, tergantung pada bentuk-bentuk kepemimpinan yang diterapkan oleh orang renta dalam keluarga itu sendiri. Secara umum bentuk kepemimpinan orang renta dalam keluarga ada tiga macam yakni demokratis, sewenang-wenang dan liberal (laissez faire).

Dalam terlaksanakannya ketiga bentuk kepemimpinan orang renta tersebut mempunyai khas/kecerdasan yang sanggup memadai apakah kepentingan orang renta tersebut termasuk dalam bentuk kepemimpinan yang demokratis, sewenang-wenang ataukah liberal (faissez faire). Sesuai yang dikemukakan dalam buku menuju keluarga Sakinah (Salman, 2000 : 80-81). Bahwa ciri khas/kecenderungan dari masing-masing bentuk kepemimpinan tersebut yaitu sebagai memberikankut :

  • Kepemimpinan yang demokratis, orang renta memperlihatkan perhatian dan afeksi, berperan serta dalam acara anak, percaya pada anak, tidak terlalu banyak mengharap dari anak serta memmemberikan dorongan dan saran kudang kecepejaksanaan pada anak
  • Kepemimpinan yang otoriter, dimana orang renta (keluarga) menuntut kepatuhan mutlak anak, pengawasan ketat terhadap anak dalam segala kegiatannya, memperhatikan hal-hal yang sepele dan banyak mengeritik anak.
  • Kepemimpinan yang liberal (faissez faire), orang renta tidak sanggup mengendalikan anaknya, disiplin lemah dan tidak konsisten, anak dibiarkan mengikuti aturan-aturan di rumah serta anak dibiarkan mendominir orang renta (Salam, 2000 : 80-81).

Kepemimpinan orang renta tersebut di atas, tentunya akan membawa beresiko yang berbeda-beda terhadap kematangan diri anak-anaknya. Dampak contoh asuhan demokratis ini yaitu anak memliki kepercayaan diri yang wajar, bersikap optimis, mempunyai daya kreatif yang pada final besar lengan berkuasa positif terhadap kematangan diri anaknya, beresiko contoh asuhan ototiter ini yaitu anak yang tidak aman, kurang percaya diri, memperringan dan sepele ragu dan putus asa, pasif dan tidak bisa berkembang.

Sedangkan beresiko contoh asuh liberal ini anak masa bodoh, hirau ta’acuh, tidak menghargai orang lain serta tidak memperdulikan keadaan orang lain dan beresikonya tidak baik terhadap pembentukan kematangan diri anak. Oleh alasannya yaitu itu keluarga merupakan yang terdekat membesarkan, mendewasakan dan di dalamnya anak mendapatkan pendidikan yang pertama kali. Orang renta mempunyai perananan yang sangat penting dalam perkembangan anaknya.

Lingkungan sekolah contohnya siswa sering melaksanakan hal-hal yang tidak di ketahui oleh orang tuanya, di rumah menyerupai kurang hormat kepada guru,tidak mematuhi’mentaati peraturan sekolah, anak yang bengal,dan pergaulan siswa siswi kini yang sangat merisaukan pihak sekolah orang renta dan sebagainya.

Karena itu tanggung tpendapat, perhatian orang renta sangat diharapkan semoga sanggup membantu anak dalam proses kematangan diri dan proses untuk bisa menemukan jati dirinya. Berdasarkan kenyataan inilah, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian ludang kecepeh lanjut wacana :”Pengaruh Kepemimpinan Orang Tua dalam Keluarga Dengan Pembentukan kematangan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram tahun pelajaran 2007/2008”



B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka sanggup dirumuskan permasalahan sebagai memberikankut: ”Apakah ada efek kepemimpinan orang renta dalam keluarga dengan pembentukan kematangan diri siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram tahun pelajaran 2007/2008



C. Tujuan Penelitian

Dari uraian duduk masalah tersebut di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai memberikankut : untuk mengetahui apakah ada efek kepemimpinan orang renta dalam keluarga dengan pembentukan kematangan diri siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram Tahun Pelajaran 2007/2008



D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini, baik secara teoritis maupun secara mudah yaitu sebagai memberikankut :


1. Kegunaan Teoritis

  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup memberi manfaat untuk berbagi konsep-konsep pendidikan pada umumnya dan konsep-konsep kepemimpinan orang renta pada khususnya
  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup memmemberikankan tunjangan yang berharga didalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan pada umumnya, dan di bidang bimbingan dan konseling khususnya
  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup merangsang peneliti lain untuk mengadakan penelitian ludang kecepeh lanjut wacana hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini sebagai materi pembanding
  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup mempunyai kegunaan bagi konselor untuk memmemberikankan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan upaya membantu para siswa dalam pembentukan kematangan diri.
  • Hasil Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi ilmuan di bidang pendidikan umumnya semoga sanggup mengenal sifat belum dewasa untuk dimemberikan bimbingan ludang kecepeh jauh dan mendalam, sehingga pelayanan yang dimemberikankan diterima oleh siswa


2. Kegunaan Mudah

  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup mempunyai kegunaan bagi guru pembimbing untuk memmemberikankan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam upaya membatu meningkatkan kematangan diri siswa
  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup memmemberikan masukkan bagi para orang tua/wali pelajar dan siswa dalam upaya menerapkan kepemimpinan yang sesuai dengan keadaan anak dalam upaya membantu menumbuhkan kematangan diri anak.
  • Hasil penelitian ini, diharapkan semoga warta yang diperoleh sanggup dijadikan materi bagi penelitian yang ludang kecepeh mendalam dalam lingkup yang ludang kecepeh luas wacana bimbingan dan konseling dalam kaitannya dengan pembentukan kematangan diri siswa.
  • Hasil penelitian ini, diharapkan sanggup memmemberikankan masukkan serta bimbingan kepada siswa dalam membantu proses kematangan diri dan memmemberikankan manfaat, pengetahuan, dan pengalaman kerja bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah
  • Hasil penelitian ini diharapkan sanggup memmemberikankan manfaat khususnya bagi petugas bimbingan dan konseling guna dalam menerapkan fungsi dan kiprah sebagai guru konselor.


E. Hipotesis

Buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa “Hipotesis yaitu tpendapatan sementara terhadap duduk masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris” (Suryabrata, 2003 : 21). Sedangkan pendapat lain menyampaikan bahwa “Hipotesis yaitu dugaan sementara yang dijukan peneliti berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji kebenarannya” (Winarsanu, 2002 : 10).

Kedua pendapat sangat menguasai tersebut, maka yang dimaksud dengan hipotesis yaitu tpendapatan yang bersifat sementara dari permasalahan penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Sehubungan dengan penelitian ini maka hipotesis yang diajukan yaitu sebagai memberikankut : “Ada Pengaruh Kepemimpinan Orang Tua dalam Keluarga Dengan Pembentukan kematangan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram tahun pelajaran 2007/2008”



F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian 


a. Asumsi Penelitian

Buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik dijelaskan bahwa : ”Asumsi atau pendapat dasar yaitu hal yang diyakini kebenaranya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas” (Arikunto, 1987 : 59). Sedangkan dalam Buku Pedoman Penyusunan Skripsi (2003 : 14) perkiraan yaitu pendapat dasar wacana suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dalam melaksanakan penelitian”.

Berdasarkan kedua pendapat para sangat menguasai tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan perkiraan yaitu pendapat dasar yang sudah diyakini kebenaranya yang dijadikan pijakan berfikir dalam melaksanakan penelitian. Sehubungan dengan penelitian ini, maka perkiraan yang diajukan yaitu :


1. Asumsi Teoritik 

  • Setiap orang renta mempunyai tipe kepemimpinannya yang berbeda-beda
  • Setiap tipe kepemimpinan akan membawa beresiko yang berbeda-beda terhadap pembentukan kematangan diri anak


2. Asumsi metodik


Metode-metode yang dipakai dalam penelitian ini, diasumsikan sanggup mengukung keberhasilan dalam terlaksanakan penelitian. Adapun metode-metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu sebagai memberikankut :

  • Metode penentuan subyek penelitian memakai metode statifed proportional random sampling
  • Metode pengumpulan data memakai metode angket sebagai metode petidak ada yang kurang
  • Metode analisis data yaitu memakai metode analisis koefisien kesamaan product moment (rxy).


b. Keterbatasan Penelitian

Mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka subyek penelitian ini dibatasi pada siswa kelas I dan II Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram, sedangkan obyek penelitian dibatasi pada kepemimpinan orang renta dalam keluarga dan kematangan diri siswa. Karena dari jumlah dan karakteristik yang diteliti harus betul-betul repersentatif (mewakili).



G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu sebagai memberikankut :

- Subyek penelitian yaitu siswa kelas I dan II Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram tahun pelajaran 2007/2008. sementara kelas III tidak diteliti alasannya yaitu akan menghadapi ujian akhir. 

- Obyek penelitian
  • Kepemimpinan orang renta dalam keluarga yang diteliti yaitu kepemimpinan yang demokratis, sewenang-wenang dan liberal
  • Kematangan diri yang diteliti yaitu kematangan diri dalam hal bisa mendapatkan lingkunganya, bisa bangkit sendiri (mandiri), serius tanggung tpendapat, toleran, tidak egoistis, selalu gembira, optimistis, mempunyai kematangan dan sanggup mendapatkan penderitaan hidup


H. Defenisi Istilah Judul

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran istilah-istilah yang ada dalam penelitian yang berbunyi : Pengaruh Kepemimpinan Orang Tua dalam Keluarga Dengan Pembentukan kematangan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram tahun pelajaran 2007/2008, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang dianggap penting yaitu sebagai memberikankut : 1) Hubungan, 2) Kepemimpinan, 3) Orang tua, 4) keluarga dan, 5) kematangan diri.


1. Hubungan

Buku Metodologi Penelitian dijelaskan bahwa : “Hubungan yaitu kaitan/ kekerabatan antara dua tanda-tanda yang berbeda” (Pasaribu, 1989 : 110). Sedangkan Surachmad (1998 : 19) menjelaskan bahwa “hubungan yaitu kaitan antara dua variabel atau ludang kecepeh yang dinyatakan dalam angka atau garis grafis”.

Kedua pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan kekerabatan yaitu adanya kaitan/hubungan antara dua variabel atau ludang kecepeh yang dinyatakan dalam angka atau garis grafis. Sehubungan dengan peneliti ini, maka yang dimaksud dengan kekerabatan yaitu kaitan antara dua variabel yakni variabel kepemimpinan orang renta dalam keluarga dengan kematangan diri siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram tahun Pelajaran 2007/2008.


2. Kepemimpinan

Kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa :”Kepemimpinan yakni perihal pemimpin, cara memimpin” (Krisdalaksana, dkk : 1996 : 769). Sedangkan berdasarkan Orday Tead menyerupai yang dikutip oleh Cahyono dalam buku psikologi kependidikan (1984 : 14) dijelaskan bahwa : “Kepemimpinan yaitu merupakan kombinasi dari serangkaian perangai yang memungkinkan seseorang bisa mendorong orang lain untuk menjalankan tugas-tugas tertentu”.

Kedua pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan kepemimpinan yaitu prihal pemimpin atau cara memimpin yang merupakan kombinasi dari serangkaian perangai yang memungkinkan seseorang bisa mendorong orang lain untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Sehubungan dengan penelitian ini, mak ayang dimaksud dengan kepemimpinan yaitu perihal pemimpin atau cara memimpin yang dilakukan oleh orang renta dalam suatu keluarga yang berbentuk otoriter, demokratis dan liberal (laissez faire) pada siswa kelas I dan II Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram Tahun Pelajaran 2007/2008.


3. Orang Tua

Kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “orang renta yaitu ayah, ibu kandung, dua orang yang dianggap tua” (Kridalaksana, dkk 1996 : 706). Kartono (1982 : 2) menyampaikan bahwa : “orang renta yaitu bapak/ibu yang mempunyai wewenang dan tanggung tpendapat untuk membesarkan anak-anaknya”

Kedua pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan orang renta yaitu ayah ibu kandung yang mempunyai wewenang dan tanggung tpendapat untuk membesarkan anak-anaknya. Sehubungan dengan penelitian ini, dimaksud dengan penelitian ini, dimaksud dengan orang renta yaitu ayah dan ibu atau wali siswa kelas I dan kelas II Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram.


4. Keluarga

Buku menuju keluarga sakinah dijelaskan bahwa :”keluarga yaitu sekelompok orang yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, suami-istri dan anak-anaknya” (Salam, 2000 : 7). Sedangkan Krisdalaksana (1996 : 471) menyampaikan bahwa keluarga yaitu “Ibu bapak dengan anak-anaknya seisi rumah”.

Kedua pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan keluarga yaitu sekelompok orang yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya, seisi rumah. Sehubungan dalam penelitian ini, maka yang dimaksud dengan keluarga yaitu sekelompok orang yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anaknya dan seisi rumahnya.


5. Kematangan diri

Buku kesehatan Mental dijelaskan bahwa : “Kematangan diri yaitu kemampuan untuk menciptakan planning dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam kepedihan, ketidak ringan dan sepelean frustasi-frustasi secara efisien (Drajat, 1997 : 25). Sementara Krisdalaksana (1991 : 637) menyampaikan bahwa : “kematangan diri yaitu perkembangan seseorang yang terlihat dari adanya perasaan pepenilaianan diri dan adanya kemampuan untuk membawa diri secara masuk akal dalam kelompok/lingkungan sosial”.

Kedua pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan kematangan diri yaitu kemampuan seseorang untuk menciptakan susukan rencana, membawa diri dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa dalam sesuatu atau lingkungan sehingga bisa mengatasi segala macam kepedihan, ketidak ringan dan sepelean dan frustasi-frustasi secara efisien, sehubungan dengan penelitian ini, maka yang dimaksud dengan kematangan diri yaitu kemampuan siswa untuk menciptakan rencana, membawa diri dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa dalam suatu kelompok atau lingkungan sehingga bisa mengatasi segala macam kepedihan ketidak ringan dan sepelean dan frustasi-frustasi secara efisien.

Dengan demikian, maka judul skripsi yang berbunyi :”Pengaruh kepemimpinan orang renta dalam keluarga dengan pembentukan kematangan diri siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Mataram Tahun Pelajaran 2007/2008, yaitu kaitan antara cara-cara memimpin orang renta dalam keluarganya dalam membentuk kemampuan seorang siswa untuk menciptakan rencana, membawa diri dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa dalam suatu kelompok atau lingkungan sehingga bisa mengatasi segala macam kepedihan, ketidak ringan dan sepelean dan frustasi-frustasi secara efisien.
Advertisement

Iklan Sidebar